Sunday, September 5, 2010

Our First International Guest

David sering mengatakan bahwa karena saya berasal dari Indonesia, kami harus bersiap-siap menerima tamu dari luar negeri. Dan tamu international pertama kami adalah Anning, adik saya yang datang untuk menghadari upacara pernikahan kami. Karena kesibukannya Anning datang hari beberapa hari saja. Dia sampai di Adelaide tanggal 19 Agustus 2010 dan harus kembali ke Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2010. Dalam kunjungan yang sangat singkat ini kami sempat membawa Anning ke beberapa tempat menarik di Adelaide.
David often said that because I came from Indonesia, that we should prepare to have international guest and our first guest was my sister, Anning who came to attend our wedding ceremony. Because she was very busy, she could only stay for few days. She arrived on 19th of August and had to be back in Jakarta by the 22nd. During her short visit, we took her to several interesting places in and around Adelaide.

Kami mengunjungi Gorge Wild Life Park. Di kebun binatang ini kita bisa berjalan-jalan sambil memberi makan kangguru dan wallaby. Tapi tidak semua binatang dilepas bebas, kalau bintang yang buas ya di dalam kandang. 
We visited the Gorge Wild Life Park. Here we walked around and fed the kangaroos and wallabies. The more dangerous animals are kept in cages.  



Begitu masuk ke kebun binatang, kami langsung mau melihat kangguru. Kangguru-kangguru itu kelihatannya senang melihat ada orang datang. Itu karena turis-turis sering bawa makanan, seperti biskuit dan kacang, jadi begitu lihat ada orang datang mereka langsung menghampiri kita. Saya dan Anning sih malah jadi takut lho.
As soon as we entered to the park, we went to kangaroo enclosure. The kangaroos seemed so happy to see people coming. That's because tourists often have food for them, so when they see people they come expecting biscuits or peanuts. They still scared us a bit though. 


  


Kemudian kita ke tempat wallby. Apa bedanya kangguru dan wallaby? Wallaby lebih kecil, telinganya lebih kecil dan bulat, hidungnya lebih pesek, tangannya lebih panjang dan mereka tinggal di semak-semak, sedangkan kangguru tinggal di tempat yang lebih terbuka.
Then we saw the wallabies. What is the difference between kangaroos and wallabies? Wallabies are smaller, their ears are smaller and rounder, their nose is shorter, their hands are longer and they usually live in the bush or on rocky outcrops whereas kangaroos live in more open spaces. 


 

Di kebun binatang ini juga banyak jenis binatang-bintang lain...
In this park, there are many kinds of animals








Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah waktunya foto bersama koala.
And the most exciting part is the photo session with the koala. 




Waktu makan siang telah tiba, David mengajak kami ke Lobethal Bakery di Woodside. Oh... semua kelihatan enak ya... Apa yang harus saya pesan???
For lunch, David took us to the Lobethal Bakery at Woodside. Oh... it all looks so nice! What should I order?? 




Tujuan selanjutnya adalah Melba Chocolate factory.
Next stop was Melba's Chocolate Factory.




Kembali dari Adelaide Hills kami menuju Glenelg, daerah tepi pantai di sebelah selatan Adelaide. Daerah ini cocok untuk jalan-jalan di tepi pantai sambil makan es krim. Tapi karena sekarang musim dingin, ya males banget ya. Ngomong-ngomong, kalian sadar ga, GLENELG dibaca dari depan dan belakang sama lho.
On the way back from the Adelaide Hills, we went through Glenelg, a beach-side suburb south of Adelaide. This place is a popular for walking area while eating ice cream, but it was winter time, so we don't want to do that. By the way, do you realized that GLENELG  read from either direction is the same?


   
Dalam perjalanan pulang ke rumah, kita juga melewati daerah Semaphore, daerah pantai yang juga terkenal.
On the way home, we also pass through Semaphore, another popular beach-side suburb. 




Pada tanggal 21 Agustus 2010, sehari sebelum Anning kembali ke Indonesia, bersama-sama dengan Karyn dan David Bothe, kami makan malam di Restaurant Genghis Khan Mongolian Barbeque yang telah berdiri selama 25 tahun. Di restaurant ini kita memilih sendiri daging dan sayur yang kita inginkan, kemudian koki akan memasaknya di atas penggorengan yang besar sekali di hadapan kita. Cara mereka memasak dan menghidangkan makanan selalu menjadi pemandangan yang sangat menarik.
On 21th  August 2010, one night before Anning went back to Indonesia, we took Anning together with Karyn and David Bothe to the Genghis Khan Mongolian Barbeque restaurant which was opened  25 years ago. In this restaurant, we took the meat and vegetables we selected to the chefs who cook it on a huge barbeque plate in front of us. The way they cooked and served our dishes ways very impressive.


   

Wow, David bergaya bisa makan pakai sumpit.
Wow, David can use chopsticks now.



Well, even though this was a short visit, we hope you enjoy your stay with us Sis. 

No comments:

Post a Comment