Bulan ini, papanya David pergi memancing lagi ke Port Victoria, kali ini untuk 3 minggu. Seperti biasanya ditengah-tengah liburannya, kami akan pergi menengok dia. Jadi pada hari Selasa, 8 February 2011, kami pergi mengunjungi papanya David. Kami membuat janji untuk bertemu di Kadina untuk makan siang bersama.
Kadina is a town between Adelaide and Port Victoria. Only 148 kilometres from Adelaide, Kadina is the largest town on the Yorke Peninsula, with a population of around 4,000. Kadina has great walks around the town with many old buildings such as the Royal Exchange and Wombat Hotels (originally a boarding house for new miners), the Kadina Hotel and a number of the churches.
Kadina adalah sebuah kota di antara Adelaide dan Port Victoria. Sekitar 148km dari Adelaide, Kadina adalah kota terbesar di York Peninsula, dengan populasi sekitar 4000 jiwa. Kita bisa berjalan-jalan di kota yang memiliki banyak bangunan tua ini seperti Hotel Royal Exchange dan Hotel Wombats, Hotel Kadina, toko-toko dan gereja.
Kadina adalah sebuah kota di antara Adelaide dan Port Victoria. Sekitar 148km dari Adelaide, Kadina adalah kota terbesar di York Peninsula, dengan populasi sekitar 4000 jiwa. Kita bisa berjalan-jalan di kota yang memiliki banyak bangunan tua ini seperti Hotel Royal Exchange dan Hotel Wombats, Hotel Kadina, toko-toko dan gereja.
We arrived at Kadina around 11am, so we had some time to look around the town centre and take some pictures before our lunch appointment.
Kami tiba di Kadina pukul 11 siang, jadi kami masih punya waktu untuk melihat-lihat di pusat kota dan berfoto-foto sebelum waktu makan siang tiba.
We had lunch at The Royal Exchange hotel with David's father and friends, Ian and Ellen and Pat and Brian. We ordered buttered fish, roast beef and beef schnitzel. However the size of the meals was so very big, so I couldn't finish mine.
Kami makan siang di Hotel Royal Exchange bersama papanya David dan teman-temannya. Ada yang memesan ikan goreng mentega dengan kentang goreng, saya pesan roast beef dan ada juga yang memesan beef schnitzel, tetapi porsinya besar sekali dan seperti biasa, saya tidak bisa menghabiskan makanan saya.
From Kadina, we drove to Sims Cove at Moonta Bay where Ian and Ellen were staying for one week's holiday. Moonta is about 20km from Kadina, which according to 2006 cencus has population of around 3,350. The place Ian and Ellen were staying has 4 bedrooms, and living room and kitchen with balcony facing the ocean. The scenery was a beautiful.
Dari Kadina kami meneruskan perjalanan ke Sims Cove di Moonta Bay dimana Ian dan Ellen berlibur. Moonta terletak sekitar 20km dari Kadina. Menurut sensus tahun 2006, penduduk Moonta sekitar 3,350 jiwa. Tempat Ian dan Ellen menginap memiliki 4 kamar tidur, ruang keluarga dan dapur yang memiliki balkon menghadap ke laut. Pemandangannya bagus sekali.
Kami tiba di Kadina pukul 11 siang, jadi kami masih punya waktu untuk melihat-lihat di pusat kota dan berfoto-foto sebelum waktu makan siang tiba.
We had lunch at The Royal Exchange hotel with David's father and friends, Ian and Ellen and Pat and Brian. We ordered buttered fish, roast beef and beef schnitzel. However the size of the meals was so very big, so I couldn't finish mine.
Kami makan siang di Hotel Royal Exchange bersama papanya David dan teman-temannya. Ada yang memesan ikan goreng mentega dengan kentang goreng, saya pesan roast beef dan ada juga yang memesan beef schnitzel, tetapi porsinya besar sekali dan seperti biasa, saya tidak bisa menghabiskan makanan saya.
From Kadina, we drove to Sims Cove at Moonta Bay where Ian and Ellen were staying for one week's holiday. Moonta is about 20km from Kadina, which according to 2006 cencus has population of around 3,350. The place Ian and Ellen were staying has 4 bedrooms, and living room and kitchen with balcony facing the ocean. The scenery was a beautiful.
Dari Kadina kami meneruskan perjalanan ke Sims Cove di Moonta Bay dimana Ian dan Ellen berlibur. Moonta terletak sekitar 20km dari Kadina. Menurut sensus tahun 2006, penduduk Moonta sekitar 3,350 jiwa. Tempat Ian dan Ellen menginap memiliki 4 kamar tidur, ruang keluarga dan dapur yang memiliki balkon menghadap ke laut. Pemandangannya bagus sekali.
After spending couple of hours with them, we went to Moonta's city center. We walked around the city, stopped by for a cup of coffee and then bought some chocolates for Mia and Dat.
Setelah mengobrol beberapa jam di tempat Ian dan Ellen, kami pergi ke pusat kota. Kami melihat-lihat disana, minum kopi dan membeli coklat untuk Mia dan Dat, temannya David.
From Moonta, we went to Port Wakefield to visit Auntie Ros, David's auntie. She has a peach tree in her backyard and it was full of fruit! I was so happy when I saw it, so I asked her could I climb the tree and picked up some peaches.
Dalam perjalanan pulang kami mampir di tempat tantenya David, Auntie Ros, di Port Wakefield. Auntie Ros mempunyai pohon peach di pekarangan belakang rumahnya yang penuh dengan peach. Saya senang sekali melihatnya dan langsung minta ijin Auntie Ros untuk memanjat pohon dan memetik peach sendiri.
Hmmm...... I had another happy day.
Setelah mengobrol beberapa jam di tempat Ian dan Ellen, kami pergi ke pusat kota. Kami melihat-lihat disana, minum kopi dan membeli coklat untuk Mia dan Dat, temannya David.
From Moonta, we went to Port Wakefield to visit Auntie Ros, David's auntie. She has a peach tree in her backyard and it was full of fruit! I was so happy when I saw it, so I asked her could I climb the tree and picked up some peaches.
Dalam perjalanan pulang kami mampir di tempat tantenya David, Auntie Ros, di Port Wakefield. Auntie Ros mempunyai pohon peach di pekarangan belakang rumahnya yang penuh dengan peach. Saya senang sekali melihatnya dan langsung minta ijin Auntie Ros untuk memanjat pohon dan memetik peach sendiri.
Hmmm...... I had another happy day.
No comments:
Post a Comment